Tuesday, August 09, 2005

Sad story...

Kisah ini di mulai dari:
"Tante.. pegangin minuman Axel ya,
soalnya Axel
mau berdoa untuk mama supaya mama
cepat
sembuh dan boleh pulang sama Axel",
begitulah
tutur seorang anak laki-laki sederhana
yang
berumur 4-5 tahun. Setelah
dirawat satu malam di rumah sakit
Husada di
Jakarta karena pendarahan yang dialami
mamanya
Axel yang sedang mengandung 5 bulan,
diperbolehkan untuk beristirahat di rumah.

Beberapa hari kemudian, mama Axel
merasa sakit
di perutnya, seketika itu juga dilarikan ke
rumah
sakit tempat dia dirawat kemarin.
Beberapa kali
terjadi kontraksi dan sesaat kemudian
lahirlah
seorang bayi berumur lima bulan yang
sangat
mungil sebesar botol Aqua ukuran
sedang pada
tanggal 7 Juli 2004.
"Pak, 99,9 persen tidak ada harapan lagi,
bagaimana nih? Apa masih mau
diteruskan?" kata
salah satu suster yang menangani. "Biar
hanya
tinggal 1 persen sekalipun, anak saya
harus terus
hidup", jawab papanya Axel.


Cukup menggemparkan memang berita
ini
sehingga kerabat dari papa mamanya
Axel
langsung datang menjenguk. Banyak air
mata
yang mengalir pada setiap orang yang
datang
menjenguk, terlihat hati yang hancur,
kesedihan yang terlalu dalam dan
perasaan
pasrah pada Tuhan dikedua raut muka
orang tua
Axel.

"Mama.. Axel udah lihat dede, kok dia
kecil sekali
ya ma? Tapi Axel sayang dede. Mama..
kita
pulang bawa dede yuk" ajak si Axel.
Mama Axel
menatap sedih dengan linangan air
mata dan
mencoba menjelaskan keadaan, "Axel..
dede Axel
masih lemah, dia terlalu lembut untuk
digendong
pulang dan dia harus tetap dirawat di
sini, Axel
berdoa saja ya sama Tuhan Yesus, minta
Tuhan
Yesus beri kekuatan untuk dede, supaya
dede bisa
pulang ke rumah."

Keesokan harinya, Axel yang di rumah
minta
omanya ajak dia ke rumah sakit untuk
menengok
dede barunya. Sesampainya dia di ruang
incubator
yang terpisahkan oleh kaca yang lebar, di
situ dia
berdoa: "Tuhan
Yesus yang baik, terima kasih sekarang
Axel
udah punya dede baru, Tuhan
lihatkan,tangannya
terlalu kecil gak seperti tangan Axel,
kepalanya
juga dan kata mama dede sangat lemah,
Axel
percaya sama kekuatan Tuhan, Tuhan
mau kan
pegang tangan dede supaya dede bisa
menjadi
besar kayak Axel, amin."

Setelah berdoa, Axel masih mau lihat
dedenya
sebentar lagi, sambil digendong
omanya, Axel
menyanyikan lagu Ku mau cinta Yesus
selamanya. Setelah berulang-ulang
menyanyikan
lagu itu, lalu dia berkata: "Dede udah
denger kan
koko Axel nyanyi untuk dede? Besok
koko Axel
nyanyi lagi untuk dede ya.." Oma Axel
menangis
terharu melihat apa yang dilakukan
cucunya.

Kami semua kerabat papa mamanya
Axel berdoa
untuk mereka khususnya untuk bayi
mereka.
Sekarang dede Axel sudah bisa bernafas
secara
teratur, semuanya berjalan lancar dan
hari makin
hari dia beroleh
kekuatan untuk berkembang. Semuanya
karena
nyanyian dan doa dari seorang anak laki-
laki
sederhana yang berumur 4-5 tahun yang
mengatakan betapa dia menyayangi
dedenya.



Pelajaran yang bisa dipetik dalam cerita
ini adalah
di manapun kita, seberat apapun
pergumulan
masalah kita sehingga terlintas di benak
bahwa
tidak ada lagi harapan, Tuhan Yesus
bekerja pada
saat itu, Dia yang tidak pernah
meninggalkan kita
akan selalu menolong kita, asalkan kita
datang
merendahkan diri kepadanya sama
seperti doa
polos Axel kepada Tuhan Yesus dan
mengandalkan kekuatanNya.

Ini adalah kisah nyata, jika anda
membaca berita
ini mohon untuk di Forward ke
saudara atau
kerabat anda,diharapkan sekali bantuan
doa
saudara, karena setiap kali anda berdoa
untuk
keluarga Axel, berarti anda
mengumpulkan
kekuatan untuk sang bayi, apapun agama
anda,
karena yang berbicara adalah hati dan
bantuan
doanya.

No comments: