Sunday, April 24, 2011

Ibu yg bijak

Semenjak kecil, saya takut untuk memperingati hari ibu karena tak berapa lama setelah saya lahir, saya dibuang oleh ibu saya.

Setiap kali peringatan hari ibu, saya selalu merasa tidak leluasa karena selama peringatan hari ibu semua acara televisi menayangkan lagu tentang kasih ibu, begitu juga dengan radio dan bahkan iklan biskuit pun juga menggunakan lagu tentang hari ibu.

Saya tidak bisa meresapi lagu-lagu seperti itu. Setelah sebulan lebih saya dilahirkan, saya ditemukan oleh seseorang di stasiun kereta api Xin Zhu. Para polisi yang berada di sekitar stasiun itu kebinggungan untuk menyusui saya. Tapi pada akhirnya, mereka bisa menemukan seorang ibu yang bisa menyusui saya. Kalau bukan karena dia, saya pasti sudah menanggis dan sakit. Setelah saya selesai disusui dan tertidur dengan tenang, para polisi pelan-pelan membawa saya ke De Lan Center di kecamatan Bao Shan kabupaten Xin Zhu. Hal ini membuat para biarawati yang sepanjang hari tertawa ria akhirnya pusing tujuh keliling.

Saya tidak pernah melihat ibu saya. Semasa kecil saya hanya tahu kalau saya dibesarkan oleh para biarawati. Pada malam hari, di saat anak-anak yang lain sedang belajar, saya yang tidak ada kerjaan hanya bisa menggangu para biarawati. Pada saat mereka masuk ke altar untuk mengikuti kelas malam, saya juga akan ikut masuk kedalam. Terkadang saya bermain di bawah meja altar, menggangu biarawati yang sedang berdoa dengan membuat wajah-wajah yang aneh. Dan lebih sering lagi ketiduran sambil bersandar di samping biarawati. Biarawati yang baik hati itu tidak menunggu kelas berakhir terlebih dahulu, tetapi dia langsung menggendong saya naik untuk tidur. Saya curiga apakah mereka menyukai saya karena mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk keluar dari altar.

Walaupun kami adalah anak-anak yang terbuang, tetapi sebagian besar dari kami masih memiliki keluarga. Pada saat tahun baru ataupun hari raya, banyak sanak saudara yang datang menjemput. Sedangkan saya, dimana rumah saya pun saya tidak tahu.

Juga karena inilah para biarawati sangat memperhatikan anak-anak yang tidak memiliki sanak saudara sehingga mereka tidak memperbolehkan anak-anak lain menggangu kami. Sejak kecil prestasi saya cukup bagus dan para biarawati mencarikan banyak pekerja sosial untuk menjadi guru saya. Kalau dihitung-hitung sudah cukup banyak yang menjadi pengajar saya. Mereka adalah lulusan dan dosen dari universitas Jiao dan universitas Qing, lembaga penelitian, dan insinyur. Guru yang mengajarkan saya IPA pada tahun sebelumnya adalah seorang mahasiswa dan sekarang dia telah menjadi asisten dosen. Guru yang mengajari saya Bahasa Inggris adalah seorang yang jenius. Tidak heran sejak kecil kemampuan saya dalam berbahasa Inggris sudah bagus.
Para biarawati juga memaksa saya untuk belajar piano. Semenjak kelas 4 SD, saya telah menjadi pianis di gereja dan pada saat misa saya yang bertanggung jawab untuk bermain piano. Karena didikan yang saya dapatkan di gereja, kemampuan berbicara saya pun juga bagus. Di sekolah saya sering mengikuti lomba berpidato, pernah juga menjadi perwakilan alumni untuk mengikuti debat.

Tetapi saya sama sekali tidak pernah mendapatkan peran yang penting dalam acara peringatan hari ibu..

Walaupun saya suka memainkan piano tetapi saya mempunyai satu prinsip. Saya tidak akan memainkan lagu-lagu yang berhubungan dengan hari ibu, kecuali jika ada orang yang memaksa saya. Tetapi tetap saja saya tidak akan memainkan lagu-lagu tersebut atas dasar keinginan saya sendiri.Terkadang saya pernah berpikir, siapakah ibu saya? Saat membaca novel, saya menebak bahwa saya adalah anak haram, ayah meninggalkan ibu dan ibu yang masih muda akhirnya membuang saya.


Mungkin karena kepintaran saya yang cukup bagus, ditambah lagi dengan adanya bantuan dari pengajar yang sepenuh hati membantu, saya dengan lancar bisa lolos ujian masuk jurusan arsitektur di Universitas Xin Zhu. Saya menyelesaikan kuliah sambil bekerja sambilan. Biarawati Sun yang membesarkan saya terkadang datang mengunjungi saya. Jika teman-teman kuliah saya yang bandel-bandel itu melihat biarawati Sun, mereka akan langsung berubah menjadi kalem. Banyak teman-teman saya yang setelah mengetahui latar belakang saya, datang menghibur saya. Mereka juga mengakui, bahwa saya mempunyai pembawaan yang baik, dikarenakan saya dibesarkan oleh para biarawati

Saat wisuda, orang tua dari mahasiswa lain semua berdatangan, sedangkan keluarga saya satu-satunya yang hadir hanya biarawati Sun. Kepala jurusan saya bahkan meminta biarawati Sun untuk foto bersama. Di masa wajib militer, saya kembali ke De Lan Center. Tiba-tiba saja di hari itu biarawati Sun ingin membicarakan hal yang serius dengan saya. Dia mengambil sebuah amplop surat dari raknya dan dia mempersilahkan saya untuk melihat isi-isi dari amplop surat itu.

Di dalam amplop surat itu, terdapat dua lembar tiket kereta. Biarawati Sun berkata pada saya bahwa pada saat polisi mengantar saya ke tempat ini, dalam baju saya terselip dua lembar tiket perjalanan dari tempat tinggal asal ibu saya menuju stasiun Xin Zhu. Tiket pertama adalah tiket bus dari salah satu tempat di bagian selatan menuju ke Ping Dong. Dan tiket yang satunya lagi adalah tiket kereta api dari Ping Dong ke Xin Zhu. Ini adalah tiket kereta api yang lambat. Dari situ saya baru tahu bahwa ibu kandung saya bukanlah orang yang berada.

Biarawati Sun mengatakan pada saya bahwa mereka biasanya tidak suka mencari latar belakang dari bayi-bayi yang telah ditinggalkan. Oleh karena itu, mereka menyimpan dua tiket kereta ini dan memutuskan untuk memberikannya pada saat saya sudah dewasa.

Mereka telah lama mengamati saya dan pada akhirnya mereka menyimpulkan bahwa saya adalah orang yang rasional. Jadi seharusnya saya mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah ini. Mereka pernah pergi ke kota kecil ini dan menemukan bahwa jumlah penduduk kota kecil itu tidak banyak. Jadi jika saya benar-benar ingin mencari keluarga saya, seharusnya saya tidak akan menemui kesulitan.

Saya selalu terpikir untuk bertemu dengan orang tua saya. Tetapi setelah memegang dua tiket ini, mulai timbul keraguan dalam hati saya. Saya sekarang hidup dengan baik, mempunyai ijazah lulusan S1, dan bahkan memiliki seorang teman wanita akan menjadi teman hidup saya. Mengapa saya harus melihat ke masa lalu? Mencari masa lalu yang benar-benar asing bagi saya. Lagi pula besar kemungkinan kenyataan yang didapatkan adalah hal yang tidak menyenangkan.

Biarawati Sun justru mendukung saya untuk pergi ke kota asal ibu saya. Dia menggangap kalau saya akan memiliki masa depan yang cerah. Jika teka-teki tentang asal-usul kelahiran saya tidak dijadikan alasan sebagai bayangan gelap dalam diri saya, dia terus membujuk diri saya untuk memikirkan kemungkinan terburuk yang akan saya hadapi, yang seharusnya tidak akan menggoyahkan kepercayaan diri saya terhadap masa depan saya.

Saya akhirnya berangkat ke kota yang berada di daerah pegunungan, yang bahkan tidak pernah saya dengar namanya. Dari kota Ping Dong saya harus naik kereta api selama satu jam lebih untuk tiba di sana. Saat musim dingin, walaupun berada di daerah selatan, di kota ini hanya terdapat satu kantor polisi, satu pos kota, satu Sekolah Dasar, dan satu Sekolah Menengah Pertama, selain itu tidak ada lagi gedung yang lainnya.

Saya bolak-balik ke kantor polisi dan pos kota untuk mencari data kelahiran saya. Akhirnya saya menemukan dua dokumen yang berhubungan dengan diri saya. Dokumen pertama adalah data mengenai kelahiran seorang anak laki-laki. Dokumen kedua adalah data laporan kehilangan anak. Hilangnya anak itu adalah di saat hari kedua saya dibuang satu bulan lebih setelah saya dilahirkan. Menurut keterangan dari biarawati, saya ditemukan di stasiun Xin Zhu. Sepertinya saya sudah menemukan data-data kelahiran saya.

Sekarang masalahnya adalah ayah saya telah meninggal dunia dan ibu saya juga telah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu. Saya mempunyai seorang kakak laki-laki. Kakak saya telah meninggalkan kota dan tidak tahu ke mana perginya.

Karena ini adalah kota kecil, maka semua orang saling mengenal. Seorang polisi tua di kantor polisi memberitahu saya, bahwa ibu saya selalu bekerja di SMP. Dia lalu membawa saya menemui kepala SMP itu. Kepala sekolah itu adalah seorang wanita dan beliau menyambut saya dengan ramah. Dia membenarkan bahwa ibu saya pernah bekerja di sini. Dan beliau sangat baik hati, sedangkan ayah saya adalah orang yang sangat malas. Saat pria yang lain pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, hanya ayah yang tidak mau pergi. Di kota kecil, ayah hanya bekerja sebagai pekerja musiman. Padahal di dalam kota sama sekali tidak ada pekerjaan yang bisa dia kerjakan.

Oleh karena itu, seumur hidup dia hanya mengandalkan ibu saya yang bekerja sebagai pekerja kasar. Karena tidak memiliki pekerjaan, suasana hatinya menjadi sangat tidak baik. Jadi seringkali dia mabuk-mabukan. Dan setelah mabuk, terkadang ayah memukul ibu atau kakak saya. Walaupun setelah itu ayah merasa menyesal, kebiasaan buruk ini sangat susah untuk diubah. Ibu dan saudara saya terusik seumur hidup olehnya. Pada saat kakak duduk di kelas dua SMP, dia kabur dari rumah dan semenjak saat itu ayah tidak pernah kembali lagi. Sepengetahuan ibu kepala sekolah, ibu itu memiliki anak kedua. Namun setelah berumur satu bulan lebih, secara misterius anak itu menghilang begitu saja. Saat ibu kepala sekolah tahu bahwa saya dibesarkan di sebuah panti asuhan di daerah utara, beliau mulai menanyakan banyak hal kepada saya dan saya menjelaskannya satu per satu.

Beliau mulai tergerak hatinya dan kemudian mengeluarkan selembar amplop surat. Amplop ini ditinggalkan ibu saya sebelum ibu meninggal dan ditemukan di samping bantalnya. Kepala sekolah berpikir bahwa di dalamnya pasti terdapat barang-barang yang bermakna. Oleh karena itu, dia menyimpannya dan menunggu sampai ada keluarganya yang datang mengambil.

Dengan tangan yang gemetar, saya membuka amplop itu. Dalam amplop itu berisi tiket kereta api. Semua itu adalah tiket-tiket perjalanan dari kota kecil di bagian selatan ini menuju kecamatan Bao Shan kabupaten Xin Zhu, dan semuanya disimpan dengan baik. Kepala sekolah memberitahu saya bahwa setiap setengah tahun sekali, ibu saya pergi ke daerah di bagian utara untuk menemui salah satu saudaranya. Namun, tidak ada satu orangpun yang mengenal siapa saudara itu. Mereka hanya merasa bahwa setiap ibu saya kembali dari sana, suasana hatinya menjadi sangat baik.Ibu saya menganut agama Budha di hari tuanya. Hal yang paling membanggakan baginya adalah ia berhasil membujuk beberapa orang kaya beragama Budha untuk mengumpulkan dana sebesar NT 1.000.000 yang disumbangkan ke panti asuhan yang dikelola oleh agama Katolik. Pada hari penyerahan dana, ibu saya juga ikut hadir.

Saya merasa merinding seketika. Pada suatu kali, ada satu bus pariwisata yang membawa para penganut agama Budha yang berasal dari daerah selatan. Mereka membawa selembar cek bernilai NT 1.000.000 untuk disumbangkan ke De Lan Center.

Para biarawati sangat berterimakasih dan mereka mengumpulkan semua anak-anak untuk berfoto bersama para penyumbang. Pada saat itu, saya yang sedang bermain basket. Saya juga ikut dipanggil dan dengan tidak rela, saya pun ikut berfoto bersama mereka. Sekarang saya menemukan foto itu di dalam amplop ini. Saya meminta orang untuk menunjukkan yang mana ibu saya. Saya tersentak seketika. Yang lebih membuat saya terharu adalah di dalamnya terdapat foto kenangan-kenangan wisuda saya yang telah difotokopi. Foto itu adalah foto saya bersama teman-teman saya yang sedang mengenakan topi toga. Saya juga termasuk di dalam foto itu. Ibu saya, walaupun telah membuang saya, tetap datang mengunjungi saya. Mungkin saja dia juga menghadiri acara wisuda saya.

Dengan suara tenang, kepala sekolah berkata, “Kamu seharusnya berterima kasih pada ibumu. Dia membuangmu demi mencarikanmu lingkungan hidup yang lebih baik. Jika kamu tetap tinggal di sini, bisa-bisa kamu hanya lulus SMP, lalu pergi ke kota mencari kerja. Di sini hampir tidak ada orang yang mengecap pendidikan SMU. Lebih gawatnya lagi, jika kamu tidak tahan terhadap pukulan dan amarah ayahmu setiap hari, bisa-bisa kamu seperti kakakmu yang kabur dari rumah dan tidak pernah kembali lagi.” Kepala sekolah kemudian memanggil guru yang lain untuk menceritakan hal-hal tentang saya. Semuanya mengucapkan selamat karena saya bisa lulus dari Universitas Guo Li. Ada seorang guru yang berkata, bahwa di sini belum ada murid yang berhasil masuk ke Universitas Guo Li.

Saya tiba-tiba tergerak untuk melakukan sesuatu. Saya bertanya kepada kepala sekolah apakah di dalam sekolah ada piano. Beliau berkata bahwa pianonya bukan piano yang cukup bagus, tetapi terdapat organ yang masih baru. Saya membuka tutup piano dan menghadap matahari di luar jendela dan saya memainkan satu per satu lagu tentang ibu. Saya ingin orang-orang tahu, walaupun saya dibesarkan di panti asuhan tetapi saya bukanlah yatim piatu karena saya memiliki para biarawati yang baik hati dan senantiasa mendidik saya. Mereka bagaikan ibu yang membesarkan saya, mengapa saya tidak bisa menganggap mereka selayaknya ibu saya sendiri? Dan juga ibu saya selalu memperhatikan saya. Ketegasan dan pengorbanannya lah yang membuat saya memiliki lingkungan hidup yang baik dan masa depan yang gemilang.

Prinsip yang saya tetapkan telah dilenyapkan. Saya bukan saja bisa memainkan lagu peringatan hari ibu, tetapi saya juga bisa menyanyikannya. Kepala sekolah dan para guru juga ikut bernyanyi. Suara piano juga tersebar ke seluruh sekolah dan suara piano saya pasti berkumandang sampai ke lembah. Di senja hari ini, penduduk-penduduk di kota kecil akan bertanya, “Kenapa ada orang yang memainkan lagu tentang ibu?” Bagi saya hari ini adalah hari ibu. Sebuah amplop yang dipenuhi tiket kereta api membuat saya untuk selamanya tidak takut untuk memperingati hari ibu.

Ini adalah sebuah kisah nyata dari rektor Universitas Ji Nan yang bernama Li Jia Tong.

“Berterima kasihlah kepada mereka yang telah membesarkan dan membimbing kita, hingga kita dewasa dan mencapai sebuah kesuksesan. Sekalipun mereka bukanlah ibu atau ayah kandung yang telah membesarkan kita. Tetapi ingatlah selalu budi yang telah diberikan kepada kita, hingga kita bisa seperti sekarang ini”.

bekerja sepenuh hati

Asti, seorang penerjemah freelance, ditawari salah seorang temannya yang bekerja di sebuah perusahaan real estate untuk menerjemahkan dokumen perusahaan ke Bahasa Inggris. Sebenarnya proyek terjemahan tersebut telah ‘dikeroyok’ oleh beberapa penerjemah lain, tetapi berhubung masih ada beberapa puluh halaman terakhir yang belum dikerjakan, sang teman minta bantuan Asti agar dokumen tersebut selesai diterjemahkan tepat pada waktunya. Asti pun tak kuasa menolak saat melihat kepanikan di mata temannya dan menyanggupi untuk membantu, walaupun imbalan yang dijanjikan memang tidak seberapa. Selama beberapa hari itu Asti hampir tidak pernah beranjak dari depan komputernya. Dia berusaha mengerjakan terjemahan itu dengan sepenuh hati. Ia bahkan rela bolak-balik bertanya kepada beberapa orang yang kompeten di bidang real estate untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benar, tak hanya berbekal kamus. Tak pernah terlintas sedikitpun di benaknya untuk mengerjakan asal-asalan karena dia selalu percaya bahwa pekerjaan terbaik akan selalu memberi manfaat baginya, baik sekarang maupun pada masa mendatang. Pada hari yang ditentukan, akhirnya proyek terjemahan itu pun selesai.

Beberapa minggu kemudian, Asti dikejutkan oleh kedatangan teman yang pernah meminta bantuannya menerjemahkan sebuah dokumen perusahaan. Ternyata Asti mendapatkan panggilan dari pemimpin perusahaan tempat si teman bekerja. Usut punya usut, rupanya sang pemimpin perusahaan puas dengan hasil terjemahan Asti, yang dinilainya jauh berbeda dengan hasil terjemahan freelancer lain yang terkesan asal dan tidak profesional. Karena itulah, Asti kemudian ditawari pekerjaan tetap sebagai penerjemah di perusahaan tersebut, dengan penghasilan yang lebih tinggi dari yang didapatkannya selama ini.

Sepenggal cerita diatas bisa terjadi pada siapa saja, walaupun dengan latar belakang yang tidak persis sama. Kita mengerjakan sesuatu karena suka, ataupun atas dasar menolong seseorang, namun pada akhirnya apa yang kita kerjakan menghasilkan sesuatu di luar dugaan. Seorang ibu rumah tangga yang punya hobi membuat kue bisa menjadi seorang wiraswastawan sukses karena kue-kue buatannya laris manis. Seorang penjahit terkenal di Ngagel - Surabaya yang dulunya suka membuat baju untuk dirinya sendiri dan adik-adiknya, sekarang menjadi penjahit langganan para pejabat teras di Kota Pahlawan itu. Masih banyak lagi kiranya kisah-kisah sukses yang berawal dari sesuatu yang rupanya sering kita lalaikan : bekerja dengan cinta, atau dalam kata lain, bekerja dengan sepenuh hati. Apapun pekerjaan itu, apabila dilakukan dengan sebaik-baiknya, pasti akan membawa manfaat, minimal bagi diri kita sendiri.

Apabila gaji kita kecil, kompensasinya bukanlah rasa malas mengerjakan tugas-tugas kantor, melainkan malah lebih giat bekerja dengan sebaik-baiknya. Manfaat bagi diri sendiri, pertama, rasa puas karena bisa menyelesaikan tugas dengan baik; kedua, kesempatan untuk meng-eksplore kemampuan diri; dan ketiga, kita menjadi lebih pandai dan terampil dalam bidang pekerjaan kita. Sedangkan ‘efek samping’ dari itu bisa berupa kenaikan gaji atau promosi (karena bos puas dengan hasil kerja kita). Jikalau tidak ada ‘efek samping’ seperti yang disebutkan, setidaknya diri kita sudah cukup dibekali dengan prestasi dan ketrampilan untuk bekerja di tempat lain yang menawarkan lebih banyak tantangan dan/atau peluang, atau bahkan memulai usaha kita sendiri.

Tidak ada yang sia-sia dengan melakukan sesuatu dengan kesungguhan. Marilah bersama-sama berpikir, kita bekerja untuk memperkaya ketrampilan dan meningkatkan kualitas diri, bukan untuk mendapatkan ‘efek samping’ seperti yang disebutkan diatas. Mungkin pada awalnya kita bekerja untuk mendapatkan uang, tapi itu adalah tujuan jangka pendek kita. Tujuan jangka panjang adalah menjadi persona yang lebih pandai dan lebih berkualitas sehingga peluang untuk menjadi lebih maju semakin besar. Kita mulai dengan lari-lari kecil, setelah jantung dan nafas kita semakin kuat, kita bisa belajar berlari cepat, bahkan kita bisa bermimpi untuk menjadi pelari olimpiade. Semangat inilah yang membedakan orang-orang besar seperti Bill Gates (Microsoft), Kol. Sanders (KFC), atau Ibu Martha Tilaar (Sari Ayu Cosmetics), dari orang kebanyakan seperti kita.

Mereka berkarya dengan tekun dan sungguh-sungguh, merangkak dari orang biasa dan karyawan biasa, menjadi raksasa bisnis di bidang masing-masing. Menjadi seperti mereka adalah impian hampir setiap orang dan ini bukanlah impian yang bukan tak mungkin untuk dicapai. Sering kita mendengar, kita tidak akan menjadi orang besar jika tidak berani berpikir besar. Jadi, mari kita bersama-sama menjadi orang besar, mulai dengan sebuah langkah kecil bernama : bekerja sepenuh hati !

Tuesday, April 19, 2011

Bangunlah jembatan bukan tembok

Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka terjebak ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah kali pertama mereka bertengkar demikian hebatnya.

Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan. Saling meminjamkan
peralatan pertanian. Dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.

Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki.

Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.

Suatu pagi, datanglah seseorang mengetuk pintu rumah sang kakak.

Di depan pintu berdiri seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu.

"Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan ?" kata pria itu dengan ramah."Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan.?"
"Oh ya !?" jawab sang kakak.

"Saya punya sebuah pekerjaan untukmu.? Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana.
Itu adalah rumah tetanggaku, ah sebetulnya ia adalah adikku.

Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan bulldozer lalu mengalirkan Airnya ke tengah padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang Memisahkan tanah kami.
Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, Tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku, Sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya".

Kata tukang kayu,"Saya mengerti. Belikan saya paku dan peralatan.
Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa senang.?"

Kemudian sang kakak pergi ke kota untuk berbelanja berbagai Kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu.

Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian. Sepanjang hari tukang kayu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku. Di sore hari, ketika sang kakak petani itu kembali, tukang kayu itu baru Saja menyelesaikan pekerjaannya. Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya.

Namun, yang ada adalah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang Pertanian adiknya.

Jembatan itu begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.

Dari seberang sana, terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki Jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar.

"Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku ?" kata sang adik pada kakaknya.
Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, Saling berjabat tangan dan berpelukan.

Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap untuk pergi.

"Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami mempunyai banyak pekerjaan untukmu",pinta sang kakak.

"Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini,?" kata tukang kayu,"tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan.?"

-------

**** Sadarkah kita bahwa ;

Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena seharusnya kita melihat yang ada di depan?

Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi dan dua arah. Menangkap pujian maupun kritikan, Dan mendengar mana yang salah dan mana yang benar.

Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Karena tak seorang pun dapat mencuri isi otak kita. Yang lebih berharga dari segala permata yang ada.

Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut.Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam , Yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.

Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita. Untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.

Belajar untuk mencintai dan menikmati untuk dicintai, tetapi Jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.

Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahwa hidup ini terasa menjadi lebih indah.

Senandung Cinta

Hidup tanpa cinta bagaikan pohon tanpa akar
Hidup tanpa ekspresi cinta bagai pohon tiada daun
Hidup tanpa dicintai bagai pohon tanpa bunga
Hidup tanpa kembangkan cinta bagai pohon tiada buah

Cinta merupakan anugrah dan karunia terindah
Mewarnai setiap sisi – sisi dan seluk beluk kehidupan
Cinta akan tetap setia mengisi denyut nadi kehidupan
Tetap eksis sepanjang waktu walaupun dunia berubah

Cinta tulus memberikan kehangatan
Seperti sang surya menyinari bumi ini
Mencairkan kebekuan menyejukkan kalbu
Seolah menyapu”salam kasih” ke semua penghuni

Pesona cinta memberikan kekuatan dan keteguhan
Menyatukan dua kutub hati yang memiliki perbedaan
Menumbuhkan keberanian menghadapi semua rintangan
Ibarat sepanjang burung kan sanggup melintasi samudra luas

Setiap makhluk pastilah hatinya memilikki cinta
Wajar apabila mencintai dan dicintai oleh sesamanya
Sungguh misteri cinta sulit dipahami dan ditelusuri
Bisakah cinta tulus dan murni diungkapkan dengan kata – kata

Biarkan cinta mengalir apa adanya di sanubari
Laksana aliran sungai mengalir ke hilir
Biarkan cinta bersemi di lubuk hati
Laksana bunga bermekaran penghias taman kasih

Cinta kasih universal penuh pesona dan kelembutan
Bila setiap individu mengembangkan cinta penuh kebajikan
Tiada kemarahan , dendam , iri , curiga , maupun dengki
Bukankah dunia terasa indah dan nyaman untuk dihuni ?

Cinta nafsu hanya memberikan kenikmatan sesaat
Tetapi cinta demikian dapat membakar semua indera
Bagaikan kobaran api menghanguskan segala keindahan
Gelora nafsu ini mengakibatkan berputar dalam siklus derita

Bilamana cinta nafsu telah membabi buta
Hati gelap akibatkan muncul tindakan ceroboh
Halalkan segala cara untuk dapatkan pujian hati
Terbius oleh kenikmatan terbelenggu oleh rayuan

Cinta di bibir serasa manis nan membual
Sekedar rayuan penjinak tuk memikat hati
Memberikan sejuta harapan bernuansa ilusi
Mengahadirkan mimpi sulit menjadi reality

Cinta dilandasi kemelekatan mudah berbalik menjadi benci
Berani bermain cinta kelak sudah siapkah patah hati ?
Adanya cinta sebabkan batin pasang surut dipermainkan
Bila terhanyut olehnya apakah bukan derita nestapa ?

Cinta materi berorientasi mengejar kekayaan duniawi
Tiada mengenal kata puas walau telah memilikki segalanya
Bahkan memunculkan rasa angkuh dan sombong
Inikah manfaat pengejaran status dan harga diri ?

Cinta raga terjebak rupa antara suka dan tidak suka
Dambakan tampilan rupawan mengabaikan kebaikan watak
Tak mampu menerima apa adanya karena terjebak dualism
Kan sulit mengembangkan jalan tengah meraih pembebasan

Cinta munafik mengejar hasrat menampik realita
Menuntut pelayanan tapi suka lupa budi dan etika
Bagai menyembuhkan penyakit dengan racun
Selamanya sulit tuk mendapatkan keselamatan

Cinta suci artistiknya nurani bernuansa hening memukau
Bagaikan rangkaian aneka kebajikan memperagung diri
Kolaborasi alami yang indah dan menakjubkan
Ibarat mustika karunia yang bersinar dan tak bernilai

Cinta kasih yang tulus tidak membedakan
Tidak terjebak oleh rupa maupun kondisi
Harapkan semua makhluk peroleh damai dan bahagia
Tebarkan cinta kasih yang menggugah langit dan bumi

Belas kasih bagaikan senjata ampuh yang dimilikki Boddhisattva
Mencari keluh kesah penderitaan , menolongnya tanpa pamrih
Tiada hasrat mendamaikan hati , ada eksistensi demi penyelamatan
Tuk sempurnakan sarva paramita membentuk surga cinta kasih

Cinta kasih memberikan kesejukan dan kedamaian
Bagaikan butiran embun yang turun di malam hari
Seperti sebuah kolam di padang pasir tandus
Hilangkan dahaga bagi setiap insane berhati jujur dan tulus

Hadirnya cinta kasih menjadikan hidup kita bermakna
Merajut kebersamaan menjalin persaudaraan tulus
Menumbuhkembangkan simpati dan empati
Hakikat cinta sejati menunjukkan realita kearifan

Cinta murni tidak mengagungkan keakuan dan keegoisan
Demi menebarkan kasih sayang siap mengorbankan diri
Rela melepaskan dan melupakan bentuk – bentuk corak
Inilah wujud cinta sejati para Buddha dan Boddhisattva

Karangan Y.M.Bhiksu Samantha Kusala Sthavira

Kopi + Susu = Merusak Kesehatan?

(Erabaru.or. id) - Berkenaan dengan kopi banyak versinya, begitu juga
dengan susu, dalam artikel berikut ini redaksi telah menyusun sebuah
keselarasan kecil.

Soal pertama :
Kopi + Susu = Merusak kesehatan ?
Makanan yang sesuai dan ilmiah dapat menyehatkan. Sebaliknya, jika makan dan minum tidak tepat, maka akan merusak kesehatan. Karena itu, ahli ilmu gizi memberitahu pada konsumen, bahwa kopi + susu = merusak kesehatan.

Bila mengonsumsi susu dengan campuran kopi dalam jangka waktu yang panjang, justru akan merusak hati, sebab campuran demikian akan menyebabkan suatu emulsi yang kurang stabil dan sulit dicerna. Orang Perancis adalah bangsa yang mengonsumsi kopi dengan campuran susu yang terbesar di dunia, tapi, di antara mereka, orang yang mengidap radang hati atau hepatitis tidak lebih banyak dibanding negara lain, ternyata itu ada kuncinya: tuangkan kopi ke susu, jangan tuangkan susu ke dalam kopi, selain itu, sebaiknya pakai susu bebas lemak. Dengan demikian dapat mencegah susu membusuk dalam perut anda.

Soal kedua:
Berlebihan mengonsumsi minuman yang mengandung kafein mudah
mengidap batu ginjal ?
Jawaban ahli: benar! Minum berlebihan minuman yang mengandung kafein mudah mengidap batu ginjal.
Berlebihan mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, mudah mengidap batu ginjal. Survei menunjukkan, bahwa setelah mengkonsumsi minuman yang >mengandung kafein berlebihan, kandungan kalsium dalam air kecil mereka akan >meningkat drastis, sehingga mudah menyebabkan batu ginjal.
Dokter Linda Massy dari Universitas Washington menuturkan, kalsium adalah unsur utama batu. Jika kafein yang dikonsumsi semakin besar, maka resikonya akan semakin besar. Bersama dengan dokter Roger Lardon, dokter Massy telah melakukan percobaan terkait. Setelah dilakukan serangkaian percobaan terhadap 48 orang sukarelawan menunjukkan, jumlah kadar kalsium, natrium, magnesium dan asam sitrat mereka meningkat naik.
Dokter Linda Massy menjelaskan, sesungguhnya pembentukan asam sitrat dan magnesium dalam tubuh bisa membantu mencegah batu ginjal. Akan tetapi, setelah mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein, kadar-kadar itu dikeluarkan, sehingga resiko mengidap penyakit batu ginjal juga meningkat.

Soal ke-tiga :
Jeruk, juice, manisan, coklat dan obat tidak baik dikonsumsi
secara bersamaan dengan susu ?
Kurang lebih satu jam berturut-turut sebelum minum susu, tidak baik makan
jeruk. Sebab jika protein yang terkandung pada susu berbaur dengan asam
buah jeruk, akan terjadi pembekuan, sehingga akan mempengaruhi pencernaan dan penyerapan susu, di saat demikian juga tidak baik mengonsumsi buah-buahan asam.
Susu kaya dengan kandungan protein dan kalsium, sedangkan coklat mengandung asam oksalat, jika keduanya dikonsumsi bersamaan akan bersenyawa kalsium asam oksalat yang tidak melarut, sehingga akan sangat berdampak pada penyerapan kalsium. Bahkan akan muncul gejala rambut kusam, diare, pertumbuhan lambat atau gejala lainnya.
Ada yang suka minum obat dengan susu, padahal, susu jelas dapat
mempengaruhi penyerapan obat. Karena susu mudah membentuk selaput vegetasi di permukaan obat, akibatnya terjadi reaksi kimiawi antara obat dengan kalsium, magnesium dan mineral lainnya, kemudian membentuk zat non larutan air, dengan demikian akan mempengaruhi pengeluaran dan penyerapan efektifitas obat. Karena itu, satu jam sebelum minum obat sebaiknya tidak mengonsumsi susu.
Soal ke-empat :
yogurt dan susu, mana yang lebih bisa membuat anda gemuk ?
Bila menyinggung tentang kalori, maka kitab harus mengetahui komposisinya.
Meskipun setiap merek berbeda, tapi komposisinya sebagian besar mengandung susu, fruktosa, pewangi dll. Umumnya, produsen akan memberi tambahan pemanis atau fruktosa dalam minuman, sehingga dengan demikian menambah sejumlah besar kalori.
Susu berlemak rendah isi 240 cc kurang lebih mengandung 120 kilogram
kalori, bila ingin mengkonsumsi susu asam yang berkalori rendah, kita
rekomendasikan kepada anda sebaiknya memilih susu asam rendah kalori dan bebas lemak.
Kesimpulan ahli: secara umum, yogurt tetap sedikit lebih tinggi kalorinya
dibanding susu, kepada kaum wanita yang takut gemuk, tetap harus hati-hati dalam memilih merek maupun jenisnya, selain itu harus mengontrol
takarannya, jika tidak akan mengonsumsi setumpuk kalori tanpa disadari.

God's Cake

Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Tuhan, "apa yg telah saya
lakukan sampai saya harus mengalami ini semua ?" atau "kenapa Tuhan
membiarkan ini semua terjadi pada saya ?"

Here is a wonderful explanation...
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan
seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport,
putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake."

"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan. "Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimana dgn telur mentah ? "You're kidding me, Mom."
"Mau coba tepung terigu atau baking soda ? "Mom, semua itu menjijikkan."

Lalu Ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak
jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."


Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa
Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tdk menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu persatu sesuai dengan rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.

Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim
semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di
setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.

DHARMA BUKAN SEBATAS KATA




Bagaikan rumput mulai mengering
Ibarat pena kehabisan tinta
Tenggorokan ini terasa kering
Kebanyakan berbicara..........

Apakah untaian kata-kata
Uraian Dharma dapat dicerna...?
Tidak sedikit kusampaikan kisah nyata
Tidak lupa kuselip dengan umpama
Memaparkan Hukum-hukum sunyata
Tiada maksud ’tuk menghina

Menyakiti telinga...
Menyinggung hati Saudara sedharma

Demi menggugah hati sesama
Saudara yang bermimpi indah
Yang mencari kenikmatan indah
Coba dengarkan Dharma.......
Camkan.... renungi isi khotbah dan sutra
Laksanakan dalam tindakan nyata!
Selami makna dalam membina!
Sebab.......
Dharma bukan sebatas kata

KEHIDUPAN

Ah….hidup ini
Sama sekali tidak berarti
Terus kutanya tak henti-henti
Arah mana yang harus kujalani?

Apalah arti hidup ini
Kalau tidak mengerti Dhamma sama sekali
Apa yang dicari dalam hidup ini
Kalau tidak membina diri

Jalan telah siap diperbaiki
Tinggal kita yang lalui
Semangatlah dirimu ini
Masa depanmu akan cemerlang nanti

Derita, bahagia terus berganti
Bagai roda berputar tak mengenal henti
Insafilah....Wahai saudara-saudari
lagi yang kita ragui ?

Ajaran ketuhanan hanya diturunkan sekali
Asalkan tulus tiada apa yang bisa menghalangi
Terimalah kenyataan hidup di dunia ini
Amalkanlah Dhamma dalam kehidupan sehari-hari