Wednesday, September 07, 2005

Time Management

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, “Okay, sekarang waktunya untuk quis.” Kemudian dia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu- batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, “Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?” Semua mahasiswa serentak menjawab , “Ya!” Dosen bertanya kembali, “Sungguhkah demikian?”
Kemudian dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian sekali lagi ia bertanya pada kelas, “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?” kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, “mungkin tidak.” “Bagus sekali,” sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu mulai berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, “Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?” “Belum!” sahut para mahasiswa. Sekali lagi ia berkata, “Bagus. Bagus sekali.”
Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke para mahasiswa dan bertanya “Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?” Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.” Sambil tersenyum dosen tersebut menjawabnya, “Oh, bukan…bukan itu maksudnya. kenyataan dari illustrasi ini mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan ‘batu besar’ terlebih dahulu , maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya.” Apa yang dimaksud dengan ‘batu besar’ dalam hidup anda? Anak-anak anda; pasangan anda; pendidikan anda; hal-hal yang penting dalam hidup anda; mengajarkan sesuatu kepada orang lain; melakukan pekerjaan yang kau cintai; kesehatan anda; teman anda; atau semua yang berharga.
Ingatlah untuk selalu memasukkan ‘batu besar’ pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting. Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri. “Apakah ‘batu besar’ dalam hidup saya?” lalu kerjakan itu pertama kali

No comments: